Lulusan Perawat ada Puluhan Ribu Belum Mendapatkan Pekerjaan

SURABAYA – Saat ini terdapat sekitar 770 institusi pendidikan perawat, baik program D3 maupun Ners, di Indonesia. Namun, data menunjukkan bahwa 22.000 hingga 40.000 lulusan masih belum mendapatkan pekerjaan, sehingga banyak aspek yang perlu diperbaiki.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons), menekankan bahwa institusi pendidikan harus menyiapkan lulusan agar siap bekerja, termasuk menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri.

“Institusi harus mulai mempersiapkan mahasiswa sejak tahun terakhir atau bahkan lebih awal. Persiapan ini mencakup pelatihan bahasa asing, terutama bahasa negara tujuan, serta keterampilan tambahan seperti sertifikasi dan kompetensi lainnya,” ujarnya, Minggu (16/3/2025).

Selain itu, ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung para lulusan agar bisa bekerja di luar negeri. Dukungan ini bisa berupa penyediaan fasilitas dan anggaran pelatihan, sebagaimana yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

“Saat ini, diperlukan upaya yang lebih optimal, termasuk dalam program 130 hari pertama presiden, salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan gratis,” tambahnya.

Prof. Nursalam juga mengingatkan para calon perawat untuk membekali diri dengan berbagai keterampilan agar bisa bersaing di era global.

“Kita harus memiliki kemauan dan tekad yang kuat. Tanpa inisiatif, kita tidak akan bisa maju. Selain itu, kita harus berusaha dan berkorban dengan mengikuti berbagai pelatihan, karena di dalam negeri peluang kerja sudah semakin terbatas,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun karakter dan terus memperbaiki diri. Namun, menurutnya, usaha manusia tetap harus disertai dengan ketakwaan kepada Tuhan.

“Pada akhirnya, kita harus menyerahkan segalanya kepada Allah. Sebesar apa pun usaha yang kita lakukan, Allah yang menentukan hasilnya,” ujarnya, mengakhiri.